Cinta Kasih Orangtua Bantu Anak Menatap Masa Depan

Memberikan kasih sayang kepada anak bisa dilakukan lewat banyak hal. Salah satunya dengan mendukung anak untuk mencintai dirinya sendiri. Dengan mencintai dirinya, maka anak berani berekspresi dan menemukan potensinya sedari dini.

Pasangan public figure Baim dan Artika Sari Devi mengaku menerapkan cinta kasih yang seimbang kepada kedua putri kesayangan mereka. Lewat kasih sayang dan bentuk perhatian yang mendalam kepada anak, keduanya kini bisa lebih mendalami karakter anak.

“Kami sepakat dalam mengasuh anak, memang harus bisa mengendalikan emosi … Pendekatan kepada anak bisa dimulai dengan, kalau bisa, dilakukan tidak dengan kata yang kasar,” ujar Baim dalam web seminar Pengasuhan dengan Cinta bersama WVI pekan lalu.

Menghabiskan hari di masa pandemi Covid-19 bersama anak, membuat Baim dan Artika secara tidak langsung bekerja sama untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak mereka. Komunikasi yang terbuka serta pengenalan akan potensi-potensi dasar anak menjadi hal yang sangat penting bagi keluarga ini.  

“Memang tugas kita untuk mengenalkan potensi dengan apa yang dia punya. Anak imajinatif, tapi paling enggak kita membekalinya dengan hal-hal yang sangat basic seperti manajemen waktu, kedispilinan, kerja keras dan ketahanan misalnya di masa pandrmi. Ini jadi fokus kita juga, karena menurut kami mereka paling terdampak, karena anak-anak harus stay di rumah,” jelas Putri Indonesia 2004 ini.

Baim dan Artika kini mulai mengenali potensi anak pertama mereka yang cenderung menyukai dunia seni dan bahasa. Membiasakan diri untuk menggali potensi anak juga kerap dilakukan keduanya setiap hari, seperti bernyanyi bersama dan memberikan les kepada anak.

Meski tetap membangun relasi yang akrab dengan anak, Artika menambahkan, dirinya dan suami tetap memberlakukan aturan dan batasan yang jelas di rumah. Hal ini dilakukan agar terciptanya manajemen waktu yang baik antara anak dan orang tua.

“Kami hangat tapi tegas, artinya ada Batasan-batasan dan aturan-aturan, ada manajemen waktu supaya membantu kami sebagai orang tua yang working from home, di rumah punya manajemen waktu yang baik, sesuatu yang kami sepakati bersama,” tambahnya.

Pada akhir sesi web seminar, Artika kembali menegaskan bahwa apapun potensi anak, orang tua tetap perlu memprioritaskan kecerdasan emosi anak.

“Kecerdasan secara akademik itu penting tapi yang menentukan juga adalah kecerdasan emosi anak, keterampilan sosial bagus. Mumpung kita lagi ada banyak waktu dengan anak mari kita ajarkan mereka. Cara menyelesaikan masalah antara saudaranya, temannya, dengarkan dulu ceritanya biarkan dia merasakan, karena kalau anak terlalu dilindungi dia tidak akan terbentuk. Lebih banyak mendengarkan, bantu dia meluapkan emosinya,” pungkasnya.

Ditulis oleh: Putri Ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia